Ketahuilah bahwa pemikiran yang cemerlang adalah salah satu dari
empat sifat yang pasti dimiliki seorang rasul. Tanpa faktor ini seorang rasul
yang membawa tugas risalah tidak akan mampu meyakinkan kebenaran dalam
risalahnya dan mengajak oang memasuki agamanya. Untuk itu saksikanlah saat
Rasulullah dipilih sebagai penengah kabilah – kabilah yang berseteru bahkan
hampir menumpahkan darah karena saling berebut untuk mendapatkan kemuliaan
memindahkan Hajar Aswad saat peristiwa renovasi Ka’Bah. Maka dengan kecemerlangan
berpikirnya Rasul meminta sehelai selendang, lalu beliau meletakkan Hajar Aswad
tepat ditengah – tengah selendang, lalu meminta pemuka – pemuka kabilah yang
berselisih untuk memegang ujung – ujung selendang, lalu memerintahkan mereka
secara bersama – sama mengangkatnya. Setelah mendekati tempatnya, beliau
mengambil Hajar Aswad dan meletakkannya di tempat semula. Ini merupakan cara
pemecahan yang sangat jitu dan diridhai semua orang.
Atau perhatikan kecerdasannya dalam memberikan nasihat agama kepada
seorang pemuda yang datang kepadanya sambil berkata, “Wahai Rasulullah,
izinkanlah aku berbuat zina.“ Orang- orang yang ada disitu langsung merubungnya
karena marah, kita juga pasti senewen kalau ada disana. Mereka membentaknya dan
berkata, “Siapakah dia ?”. Lalu pemuda itu disuruh mendekat kepada Nabi saw.
Dan Rasul kita yang hebat ini kemudian bersabda, “Apakah kamu suka bila hal itu
dilakukan pada ibumu?” ; “Demi Allah tidak. Biarlah Allah menjadikan diriku
bagai tebusan bagimu,” jawab pemuda itu. “Semua orangpun tak suka hal itu
terjadi pada ibunya.” Beliau bersabda lagi, “Apakah kamu suka hal itu terjadi
pada putrimu atau saudara perempuanmu atau bibimu ?” Pemuda itupun menjawab
semuanya dengan “Demi Allah tidak !” Lalu sambil meletakkan tangan pada pemuda
itu beliau bersabda, “Ya Allah ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan
jagalah kemaluannya.” Sesudah itu pemuda tersebut tidak berani menoleh atau
menyeleweng kepada sesuatupun yang diharamkan Allah dan rasul-Nya.
Jika sukses dilihat dari kecerdasan. Berusahalah mengasah
kecerdasan dan melahirkan kebijaksanaan seperti halnya Rasul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar