Selasa, 01 Juli 2014

Kamu Yang Gila Kecerdasan

Ketahuilah bahwa pemikiran yang cemerlang adalah salah satu dari empat sifat yang pasti dimiliki seorang rasul. Tanpa faktor ini seorang rasul yang membawa tugas risalah tidak akan mampu meyakinkan kebenaran dalam risalahnya dan mengajak oang memasuki agamanya. Untuk itu saksikanlah saat Rasulullah dipilih sebagai penengah kabilah – kabilah yang berseteru bahkan hampir menumpahkan darah karena saling berebut untuk mendapatkan kemuliaan memindahkan Hajar Aswad saat peristiwa renovasi Ka’Bah. Maka dengan kecemerlangan berpikirnya Rasul meminta sehelai selendang, lalu beliau meletakkan Hajar Aswad tepat ditengah – tengah selendang, lalu meminta pemuka – pemuka kabilah yang berselisih untuk memegang ujung – ujung selendang, lalu memerintahkan mereka secara bersama – sama mengangkatnya. Setelah mendekati tempatnya, beliau mengambil Hajar Aswad dan meletakkannya di tempat semula. Ini merupakan cara pemecahan yang sangat jitu dan diridhai semua orang.
Atau perhatikan kecerdasannya dalam memberikan nasihat agama kepada seorang pemuda yang datang kepadanya sambil berkata, “Wahai Rasulullah, izinkanlah aku berbuat zina.“ Orang- orang yang ada disitu langsung merubungnya karena marah, kita juga pasti senewen kalau ada disana. Mereka membentaknya dan berkata, “Siapakah dia ?”. Lalu pemuda itu disuruh mendekat kepada Nabi saw. Dan Rasul kita yang hebat ini kemudian bersabda, “Apakah kamu suka bila hal itu dilakukan pada ibumu?” ; “Demi Allah tidak. Biarlah Allah menjadikan diriku bagai tebusan bagimu,” jawab pemuda itu. “Semua orangpun tak suka hal itu terjadi pada ibunya.” Beliau bersabda lagi, “Apakah kamu suka hal itu terjadi pada putrimu atau saudara perempuanmu atau bibimu ?” Pemuda itupun menjawab semuanya dengan “Demi Allah tidak !” Lalu sambil meletakkan tangan pada pemuda itu beliau bersabda, “Ya Allah ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya.” Sesudah itu pemuda tersebut tidak berani menoleh atau menyeleweng kepada sesuatupun yang diharamkan Allah dan rasul-Nya.
Jika sukses dilihat dari kecerdasan. Berusahalah mengasah kecerdasan dan melahirkan kebijaksanaan seperti halnya Rasul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar