Jumat, 01 Agustus 2014

CaperA VS CaperO

Apa sih komentar hati kamu ketika melihat fenomena remaja yang begitu gandrungnya mencantelkan anting di tubuhnya, mula-mula di telinga satu, laun-laun tambah jadi tiga bahkan tujuh, trus geser dikit ke alis, turun lagi ke hidung, terus ke bibir bahkan di lidah, terjun ke bawah si anting banyak nyantel di pusar remaja. Atau juga fenomena remaja yang asyik gonta - ganti warna rambut layaknya warna - warni kembang gula, atau bahkan fenomena yang terjadi di sekolah sebagai institusi pendidikan formal dimana pelajar yang masih pada remaja itu cuek bebek mengganti model seragam sekolah dengan seragam indie, yang kata temen saya mah model pakaian yang ke bawah takut banjir, ke atas takut tersambar petir alias menggantung canggung.

Sekali lagi apa sih komentar kamu ? Apakah menurutmu fenomena itu menunjukan suatu tingkat Percaya Diri remaja yang sangat tinggi atau yang kata seorang artis kita disebut sebagai individuality remaja yang hebat. Atau sebaliknya kamu melihatnya sebagai tingkah para ortila (orang tidak laku) yang sibuk promosi diri, atau jangan-jangan kamu merasa asyik aja melihatnya tanpa tahu alasannya atau sebaliknya merasa sebel ngedumel, juga karena suatu sebab yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, alias … Pass, no comment !


Kawan, kalau kita jeli mencermati fenomena - fenomena itu, dibalik semua kedok trendi, gaul, funky, modis dan mengikuti zaman, sebenarnya ada satu motif mendasar mengapa remaja gandrung melakukan itu semua, ingin tahu jawabannya ? (nggak perlu nanya Galileo ya). Jawabannya hanya tiga huruf  M. P. O alias Mencari Perhatian Orang atau kata populernya Caper alias Cari Perhatian. Setuju ?


Ingin mendapatkan perhatian adalah fitrah dan sifat kemanusiaan yang alami sebagai makhluk sosial yang tidak mungkin hidup sendiri melainkan butuh pertolongan dan kasih sayang sesamanya, dari mulai gaya bayi yang nangis minta mimi, remaja yang manja ngarep dipuja, sampai manula yang banyak mengeluh minta diurus anak cucunya, bahkan para selebriti yang sudah bekenpun tetep aja pada caper takut ditinggal para penggemarnya.
 

Coba perhatikan alasan apalagi yang mendasari beberapa artis yang mulai redup sinarnya itu nekad berpose seronok, bugil dan ‘ter’publikasikan lewat internet dan media massa kalau bukan buat Cari Perhatian lagi penggemarnya. Atau presenter cantik yang mulai kurang laku, ngerjain pers dengan main teka-teki siapa bapak dari anaknya bahkan beberapa bulan berikutnya dia bikin lagi sensasi dengan menjadi model majalah dewasa ditengah perhatian masyarakat yang sedang berusaha membubarkannya, Cari Perhatian banget kan.
 

Pantas juga kita mengurut dada melihat fenomena perceraian bintang-bintang layar kaca, pasangan artis yang dikenal harmonis tiba-tiba saja bubar rumah tangganya, apapun alasannya tapi latar belakang dan hasilnya selalu sama. Lihatlah, biasanya mereka adalah selebriti yang mulai redup sinarnya, tiba-tiba muncul dengan skandal yang menghebohkan yang tentu tak mungkin media cuek kan, kembalilah mereka ramai mewarnai layar kaca dan sesaat setelah perceraiannya itu tiba-tiba saja mereka kembali terkenal, memegang rating tertinggi tuk beberapa pekan, diburu wartawan dan menjadi buah bibir orang-orang. Maka pundi-pundi mereka pun kembali penuh terisi. Mencari perhatian untuk mendogkrak ketenaran dan penghasilan seolah telah menjadi lingkaran setan yang sulit dilepaskan. Astaghfirullaaahhh…
 

Wajar saja sih kalo kita begitu getol nyari perhatian, apalagi bagi remaja yang sepertinya sedang haus-hausnya akan perhatian, cari perhatian adalah pekerjaan utama mereka. Hanya saja masalahnya banyak dari kita khususnya remaja yang salah strategi untuk mendapatkan perhatian. Fakta membuktikan banyak peristiwa tragis yang menimpa remaja tatkala mereka salah mengambil strategi mencuri perhatian. Simak saja kisah anak – anak broken home yang mencoba mencuri perhatian ortunya yang sibuk cek-cok, dengan nenggak narkoba, boro-boro ortunya jadi akur, tubuh hancur kehidupan keluarganya tambah ngawur. Tengok pula kisah remaja putri yang pelan tapi pasti bela – belain "membuka diri" minimal mengorbankan dajal (dada dan bujal) mereka untuk sekedar menarik perhatian lawan jenisnya. Apa yang terjadi ? Bukan kasih sayang dan simpati yang didapat melainkan jadi tontonan gratisan banyak orang dan mainan jahil para pria hidung belang. Kasihan ya ! gara –gara salah strategi bukannya simpati yang didapat, bisa – bisa orang malah jijik. Na’udzubillahimindzalik.
 

“Jadi gimana dong caranya biar perhatian dan kasih sayang dapat, tapi kita juga selamat ?“ Tenang, nggak usah panik gitu dong Non, caranya gampang ko’.
 

1. Kasih perhatian tulus sama orang lain.
Ingatlah rumus dasar ilmu sosial masyarakat kita yang berbunyi, “Jika kita ingin di hargai maka hargai dulu orang lain, jika omongan kita ingin didengerin biasakan dulu mendengarkan orang lain“. Pepatah Arab mengatakan ‘Al-Insanu Abdul Ihsan’, manusia itu hamba kebaikan. Maka jika kita ingin diperhatikan, biasakanlah untuk memberikan perhatian yang tulus kepada orang lain. Dengarkan dengan penuh empati ketika mereka curhat tentang masalahnya, bantu mereka saat membutuhkan pertolonganmu. Saya punya teman yang setiap hari bawa penghapus dan bulpen yang banyak ke kelas, bukan buat jualan, tapi ketika kami butuh spare dia sudah siap meminjamkan, perhatian sekali kan. Lebih dalam lagi lihatlah Rasulullah yang suatu hari menangis tersedu-sedu di sebuah mihrab, ketika ditanya seorang sahabat mengapa beliau menangis, Rasul berkata, “Sesungguhnya aku rindu akan ummatku yang tidak pernah melihat wajahku tidak pernah mendengarkan langsung perkataanku tetapi mereka begitu setia mengikuti sunnahku, mereka tidak pernah bersua denganku tetapi mereka begitu mencintaiku.” Lihatlah jangankan kepada sahabat-sahabatnya, bahkan kepada seluruh ummatnya yang mungkin tidak sempat dijumpainya Rasulullah begitu memberi perhatian, hingga pada akhir hayatnya pun pesan terakhir yang terdengar adalah, “Ummati … Ummati“  


Pantaslah kiranya jika Rasulullah Muhammad SAW menjadi orang yang paling dicintai dan paling banyak disebut namanya oleh manusia sepanjang zaman, termasuk kita kan. So’ beri saja perhatian yang tulus kepada teman – temanmu dan lihat apa yang  kemudian terjadi.

2. Be Your Self.
Seperti kata sebuah iklan sabun, dibalik hasratnya untuk menjadi pusat perhatian tersimpan keinginan untuk menjadi diri sendiri. Ya, Be Your Self itu kuncinya. Percayalah, perhatian selalu identik dengan keunikan dan setiap orang sudah punya keunikan masing – masing. Modal keunikan seseorang akan habis kalau mereka terus menjualnya dengan menjiplak gaya hidup orang lain dan akhirnya menjelma menjadi pribadi basi. Coba pikir kenapa turis – turis bule jauh – jauh datang ke negeri kita kalau bukan buat lihat keunikan alam dan budaya kita, kalau budaya kita sama dengan mereka buat apalagi mereka jauh – jauh datang ke Indonesia. 

Keunikan inilah yang tidak dimiliki grup – grup musik kita yang lebih doyan meniru gaya pemusik barat idolanya daripada menciptakan gayanya sendiri, pantas mereka tidak pernah bisa go internasional, kalah sama Upin Ipin yang kental sekali melayu Malaysianya tapi terpaksa kita impor karena bagus filmnya bahkan kalah sama kang Asep Sunandar Sunarya (Alm) dengan wayang goleknya yang unik dari Jelekong yang ngetop di luar negeri atau Angklung yang kini telah mendunia karena unik cuman Indonesia yang punya.

Persoalannya bukan terletak pada boleh ngikut atau tidak boleh ngikut, tapi …  jangan asal  ngikut ! Kamu mesti punya prinsip dong prinsip, lakukan apa yang kamu yakini benar dan jangan lakukan apa yang meragukanmu. "Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. " (QS. Al-Baqarah, 2 : 147).
 

Rasulullah adalah pribadi yang unik dengan kemuliaan akhlaknya yang tiada tara, diludahi balas mengunjungi, dicaci maki dan dilempari malah membalasnya dengan doa kebaikan. Para sahabat adalah peniru setia Rasulullah, tetapi dengan ketundukannya tetap saja  mereka adalah pribadi – pribadi yang unik. Abu Bakar unik dengan keimanannya yang tidak pernah sekalipun mempertanyakan ucapan Rasul digelarilah ia Ash-Shiddieq, Umar unik dengan ketegasannya membedakan mana yang hak dan mana yang batil tersebutlah ia sebagai Al-Faruq, Khalid unik karena kelihaiannya dalam perang, Ali unik karena kecerdasannya, imam 4 mazhab punya keunikannya masing – masing, Hidayat Nur Wahid unik ditawari Volvo malah minta Kijang, Abdullah Gymnastiar unik, Uje unik, Kang Abik dan novel-novel monumentalnya juga unik, Mbak Helvy dan Asma Nadia unik meskipun mereka kakak beradik. Dan dengan keunikan itulah akhirnya mendapat perhatian banyak orang. Tinggal kamu sekarang yang milih apa mau jadi orang unik dengan berpenampilan ganjil hingga nampak seperti ortila, atau jadi pribadi penuh percaya diri yang unik karena di masa remajanya penuh cahaya keshalehan yang mengagumkan, dan bersiaplah kamu kan jadi pusat perhatian.
 

Mencari perhatian orang tidaklah salah, hanya saja tidak tepat sasaran dan terkadang perhatian yang di dapatpun tidak sebanding dengan pengorbanan yang diberikan, besar pasak daripada tiang, sudah susah – susah ngeluarin kocek buat nraktir makan n’ ngajak jalan – jalan, EH habis manis sepah dibuang. Ya namanya juga perhatian manusia, banyak klisenya, semu dan mudah basi.
 

Tapi kamu percaya nggak kalau ada satu Dzat yang jika kita mendekatinya sejengkal dia mendekati kita sehasta, jika kita mendekatinya sehasta, dia mendekati kita sedepa, selangkah kita merapat padanya seribu langkah dia merapat pada kita, kita menyambutnya dengan berjalan dia menjemput kita dengan berlari, dosa kita setinggi gunung kepadanya, ampunannya seluas samudera bagi kita. Dialah Allah, satu – satunya Dzat yang pantas kita cari perhatiannya, karena Allah adalah pemilik alam semesta, Allah lah yang memegang nasib setiap makhluk-Nya, Hidup-mati bahagia-celaka adalah ketentuan-Nya, tak ada satu makhlukpun jua yang mampu melawan kehendak-Nya.
 

Sejago-jagonya Namrud koit oleh seekor nyamuk prajurit Allah yang sangat kecil, sehebat-hebatnya Fir’aun teu walakaya ditenggelamkan Allah dilaut merah, sekaya-kayanya Qarun pasrah dibenamkan Allah beserta seluruh harta melimpahnya ke dalam bumi. Apa jadinya jika kita mendapatkan perhatian-Nya " Jika mencintai seorang hamba, Allah ta’ala memanggil jibril dan memberitahu sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia, lalu jibrilpun mencintainya. Lalu Jibril menyeru kepada para penduduk langit :" Sesunggguhnya Allah mencintai fulan maka cintailah ia ", lalu merekapun mencintainya. Kemudian diletakkan baginya penerimaan di bumi. " (HR. Bukhari)
 

Hal apa lagi yang bisa lebih hebat dari sekedar mendapatkan perhatian-Nya kemudian diangkat menjadi kekasih Allah, dengan menjadi Kekasih Allah seluruh makhluk langit dan bumi akan mencintai dan melindungi kita dan tak ada sesuatupun yang perlu kita khawatirkan karena Allah senantiasa beserta kita, dan ini sudah cukup dibanding apapun yang ada di dunia. Suatu hari Rasul bersabda, " Wahai anak, saya hendak mengajarimu beberapa kalimat, ‘Jagalah Allah niscaya Allah menjagamu, jagalah Allah niscaya engkau mendapati-Nya bersamamu, jika engkau meminta mintalah kepada Allah, jika engkau minta tolong, minta tolonglah kepada Allah. Ketahuilah bahwasanya, jika umat manusia bersatu untuk memberimu manfaat dengan sesuatu, mereka tidak dapat melakukannya kecuali dengan sesuatu yang Allah telah tetapkan bagimu, dan jika mereka bersatu untuk mencelakakanmu dengan sesuatu, mereka tidak dapat melakukannya kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah mengering (tintanya).” (HR. Tirmidzi).
 

Dan sebaliknya berhati – hatilah, jika kita membuatnya murka maka seluruh jagatpun akan membenci dan mengacuhkan kita bahkan tanah kuburpun enggan menerima jasad kita. Itulah Dzat Allah Azza Wajalla yang kekal dan kuasa. Dan kunci untuk mendapatkan cintanya adalah dengan  kita mencintai Allah melebihi apapun jua bahkan harta dan nyawa kita, melakukan apapun yang disukai-Nya dan menjauhi segala yang dibenci-Nya, termasuk hal yang paling dibenci-Nya adalah saat kita menduakan-Nya, ada pihak lain yang lebih ingin kita curi perhatiannya daripada Allah. Itulah dosa syirik yang tidak mungkin diampuni. Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS. At-Taubah, 9 : 24)
 

Percaya deh nggak ada yang lebih menyakitkan buat para pencari perhatian, melainkan manakala dia wara-wiri kesana kemari nggak ada orang yang menyapanya atau sekedar menghampiri, dan percayalah cepat atau lambat hal itu pasti terjadi. Hidup manalagi yang lebih stress selain orang yang menuntut orang lain untuk selalu memperhatikannya. Jadi kalau mau untung, sudah saatnya ganti rumus dong, kalau kamu sampai sekarang masih pada suka CaperO, mulai sekarang ganti jadi CaperA alias Cari Perhatian Allah. Ya! Wake Up Guys!