Selasa, 01 Juli 2014

Kamu Pemuja Ketampanan

Betapa banyak manusia yang begitu terobsesi oleh kecantikan dan keindahan. Apapun dilakukan untuk mendapatkan tubuh yang indah dan paras yang alamak cantiknya. Mulai dari diet sampai pelet, aerobik dan operasi plastik, minum obat tradisional atau bayar konsultan  mahal, ketok sana magic sini, permak sana permak sini. Apapun mau dilakukan berapapun harganya yang penting dia bisa cantik dan menarik seperti bintang-bintang televisi yang setiap hari ditongkronginya.  Bahkan rupanya kekagumannya tidak hanya berhenti dengan dibuktikan melaui peniruan terhadap penampilannya saja melainkan melebar kepada makanan favoritnya, lagu kesukaannya, arsitektur kamarnya bahkan hampir keseluruhan gaya hidup si cakep ditirunya, sampai-sampai kecoa di kamar mandinya sampai anjing penjaga rumahnya ikutan beken karenanya, bener. Itu hanya dari satu artis idola yang punya modal tampang apalagi yang punya pesona lainnya.
Sedihnya para pemuja ketampanan ini bukan saja dari mereka yang memang tidak punya pegangan kehidupan dan tidak tahu tauladan dalam kehidupannya, melainkan mereka yang jika ditanya siapakah idola hidup kamu ? Dengan sigap dia menjawab Rasulullah Muhammad saw.
Tidakkah dia mengetahui bahwa Rasulullah dikagumi sebagai nabi bukan karena akhlaknya saja yang tiada bandingnya, tapi juga karena penampilannya yang begitu mempesona. Jabir bin Samrah pernah memberikan kesaksian, “Aku pernah melihat Nabi pada suatu malam idhhiyan (malam terang benderang, rembulan bersinar dan tak ada awan). Aku memandang beliau dan memandang bulan secara bergantian. Sungguh beliau lebih indah daripada rembulan dalam pandanganku.” (HR. Ad-Darimi dan Al-Baihaqi)
Abu Hurairah juga berkata, “Aku tak melihat sesuatu yang lebih bagus dari Rasulullah. Seakan-akan sang mentari merambah di wajahnya …” (HR. Tirmidzi dan Al-Baihaqi).
Asy-Syaikani meriwayatkan dari Al-Barra, ia berkata, “Rasulullah SAW mempunyai bahu yang bidang. Rambut beliau mencapai cuping telinga. Sungguh aku tak melihat sesuatu yang lebih bagus dari beliau.” Bentuk wajahnya digambarkan, “Bahkan seperti mentari dan rembulan dengan bentuknya yang bulat.” Tubuhnya pun ideal, “Rasulullah adalah orang yang paling bagus wajahnya, paling baik ciptaannya, tidak terlalu tinggi dan tidak pula pendek.”
Dalam riwayat muslim disebutkan, “ … Kulitnya putih bersih dan wajahnya bersinar.”
Mahrasy Al Ka’bi, berkata, “Pada suatu malam nabi melakukan umrah dari Ji’ranah, lalu aku melihat punggungnya, seakan-akan beliau adalah leburan perak.”
Hindun binti Abu Halah menguraikan sifat Rasulullah dengan panjang lebar, “Badan Rasulullah besar perkasa, wajahnya berkilau laksana pijar rembulan di malam purnama, besar ukuran kepalanya, rambutnya berombak. Warna kulitnya putih berseri, lebar dahinya, lebat alisnya serta panjang, tapi pangkal keduanya tidak sampai bertemu. Di antara keduanya ada jarak berupa lekukan-lekukan yang seakan mengusir kesan marah. Mancung hidungnya, seakan disana ada sinarnya. Jenggotnya lebat dan matanya hitam. Kulit pipinya halus. Mulutnya lebar. Giginya putih mengkilat dan agak renggang. Rambutnya lembut. Leher jenjang dengan postur tubuh yang kekar dan gempal. Perut dan dada rata. Dadanya bidang, begitu pula bahunya. Lengannya panjang. Telapak tangan dan kakinya lebar serta tebal. Jari-jarinya panjang. Lekukan telapak kakinya sedang. Jalannya cepat sekali, seakan melintasi jalan menurun. Apabila menoleh, semua anggota badannya ikut bergerak. Ia lebih banyak memandang ke tanah daripada memandang langit …”
Memandangnya saja begitu mengagumkan apalagi jika berdekatan dan merasakan sentuhannya. Ahmad meriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqash. Ia berkata, “Aku sedang sakit di Makkah. Lalu Rasulullah masuk ke rumahku untuk menjenguk. Beliau meletakkan tangan di kening lalu diusapkannya ke wajah, dada dan perutku. Masih dapat kurasakan elusan dingin tangan beliau di dalam kalbuku walau sudah berlalu satu jam lamanya.”
Asy Syaikani meriwayatkan dari Anas, ia berkata, “Aku belum pernah menyentuh kain beludru dan sutra yang lebih lembut dari telapak tangan Rasulullah. Dan aku belum pernah mencium bau minyak wangi dan anbar (jenis minyak wangi) yang lebih harum dari aroma Rasulullah.“
Sungguh penampilan Rasulullah adalah penampilan yang ideal dan proporsional, bahkan andaikata kita melihat Rasulullah secara langsung, Sang Lelaki, Miss Universe, Putri Indonesia di jamin tak akan kebagian tempat di hati kita. Dari karisma penampilan fisiknya saja orang bisa begitu terpesona dan meyakini bahwa dialah nabi terakhir yang diturunkan untuk seluruh manusia sebagai tauladan hidup baginya.
Abdullah bin Salam berkata, “Ketika Nabi datang pertama kali di Madinah, aku mendekatinya untuk melihat. Setelah wajahnya dapat kulihat dengan jelas, aku langsung tahu, wajah itu bukan tipe pembohong.“ Abdullah bin Rawahah menjelaskan, “Meski tidak ada ayat-ayat yang menjelaskannya, niscaya hanya dengan pandangannya saja  sudah menjelaskan kabar kenabiannya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar