Apa sih komentar hati kamu ketika melihat fenomena remaja yang begitu gandrungnya mencantelkan anting di tubuhnya, mula-mula di telinga satu, laun-laun tambah jadi tiga bahkan tujuh, trus geser dikit ke alis, turun lagi ke hidung, terus ke bibir bahkan di lidah, terjun ke bawah si anting banyak nyantel di pusar remaja. Atau juga fenomena remaja yang asyik gonta - ganti warna rambut layaknya warna - warni kembang gula, atau bahkan fenomena yang terjadi di sekolah sebagai institusi pendidikan formal dimana pelajar yang masih pada remaja itu cuek bebek mengganti model seragam sekolah dengan seragam indie, yang kata temen saya mah model pakaian yang ke bawah takut banjir, ke atas takut tersambar petir alias menggantung canggung.
Sekali lagi apa sih komentar kamu ? Apakah menurutmu fenomena itu menunjukan suatu tingkat Percaya Diri remaja yang sangat tinggi atau yang kata seorang artis kita disebut sebagai individuality remaja yang hebat. Atau sebaliknya kamu melihatnya sebagai tingkah para ortila (orang tidak laku) yang sibuk promosi diri, atau jangan-jangan kamu merasa asyik aja melihatnya tanpa tahu alasannya atau sebaliknya merasa sebel ngedumel, juga karena suatu sebab yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, alias … Pass, no comment !
Kawan, kalau kita jeli mencermati fenomena - fenomena itu, dibalik semua kedok trendi, gaul, funky, modis dan mengikuti zaman, sebenarnya ada satu motif mendasar mengapa remaja gandrung melakukan itu semua, ingin tahu jawabannya ? (nggak perlu nanya Galileo ya). Jawabannya hanya tiga huruf M. P. O alias Mencari Perhatian Orang atau kata populernya Caper alias Cari Perhatian. Setuju ?
Ingin mendapatkan perhatian adalah fitrah dan sifat kemanusiaan yang alami sebagai makhluk sosial yang tidak mungkin hidup sendiri melainkan butuh pertolongan dan kasih sayang sesamanya, dari mulai gaya bayi yang nangis minta mimi, remaja yang manja ngarep dipuja, sampai manula yang banyak mengeluh minta diurus anak cucunya, bahkan para selebriti yang sudah bekenpun tetep aja pada caper takut ditinggal para penggemarnya.
Coba perhatikan alasan apalagi yang mendasari beberapa artis yang mulai redup sinarnya itu nekad berpose seronok, bugil dan ‘ter’publikasikan lewat internet dan media massa kalau bukan buat Cari Perhatian lagi penggemarnya. Atau presenter cantik yang mulai kurang laku, ngerjain pers dengan main teka-teki siapa bapak dari anaknya bahkan beberapa bulan berikutnya dia bikin lagi sensasi dengan menjadi model majalah dewasa ditengah perhatian masyarakat yang sedang berusaha membubarkannya, Cari Perhatian banget kan.
Pantas juga kita mengurut dada melihat fenomena perceraian bintang-bintang layar kaca, pasangan artis yang dikenal harmonis tiba-tiba saja bubar rumah tangganya, apapun alasannya tapi latar belakang dan hasilnya selalu sama. Lihatlah, biasanya mereka adalah selebriti yang mulai redup sinarnya, tiba-tiba muncul dengan skandal yang menghebohkan yang tentu tak mungkin media cuek kan, kembalilah mereka ramai mewarnai layar kaca dan sesaat setelah perceraiannya itu tiba-tiba saja mereka kembali terkenal, memegang rating tertinggi tuk beberapa pekan, diburu wartawan dan menjadi buah bibir orang-orang. Maka pundi-pundi mereka pun kembali penuh terisi. Mencari perhatian untuk mendogkrak ketenaran dan penghasilan seolah telah menjadi lingkaran setan yang sulit dilepaskan. Astaghfirullaaahhh…
Wajar saja sih kalo kita begitu getol nyari perhatian, apalagi bagi remaja yang sepertinya sedang haus-hausnya akan perhatian, cari perhatian adalah pekerjaan utama mereka. Hanya saja masalahnya banyak dari kita khususnya remaja yang salah strategi untuk mendapatkan perhatian. Fakta membuktikan banyak peristiwa tragis yang menimpa remaja tatkala mereka salah mengambil strategi mencuri perhatian. Simak saja kisah anak – anak broken home yang mencoba mencuri perhatian ortunya yang sibuk cek-cok, dengan nenggak narkoba, boro-boro ortunya jadi akur, tubuh hancur kehidupan keluarganya tambah ngawur. Tengok pula kisah remaja putri yang pelan tapi pasti bela – belain "membuka diri" minimal mengorbankan dajal (dada dan bujal) mereka untuk sekedar menarik perhatian lawan jenisnya. Apa yang terjadi ? Bukan kasih sayang dan simpati yang didapat melainkan jadi tontonan gratisan banyak orang dan mainan jahil para pria hidung belang. Kasihan ya ! gara –gara salah strategi bukannya simpati yang didapat, bisa – bisa orang malah jijik. Na’udzubillahimindzalik.
“Jadi gimana dong caranya biar perhatian dan kasih sayang dapat, tapi kita juga selamat ?“ Tenang, nggak usah panik gitu dong Non, caranya gampang ko’.
1. Kasih perhatian tulus sama orang lain.
Ingatlah rumus dasar ilmu sosial masyarakat kita yang berbunyi, “Jika kita ingin di hargai maka hargai dulu orang lain, jika omongan kita ingin didengerin biasakan dulu mendengarkan orang lain“. Pepatah Arab mengatakan ‘Al-Insanu Abdul Ihsan’, manusia itu hamba kebaikan. Maka jika kita ingin diperhatikan, biasakanlah untuk memberikan perhatian yang tulus kepada orang lain. Dengarkan dengan penuh empati ketika mereka curhat tentang masalahnya, bantu mereka saat membutuhkan pertolonganmu. Saya punya teman yang setiap hari bawa penghapus dan bulpen yang banyak ke kelas, bukan buat jualan, tapi ketika kami butuh spare dia sudah siap meminjamkan, perhatian sekali kan. Lebih dalam lagi lihatlah Rasulullah yang suatu hari menangis tersedu-sedu di sebuah mihrab, ketika ditanya seorang sahabat mengapa beliau menangis, Rasul berkata, “Sesungguhnya aku rindu akan ummatku yang tidak pernah melihat wajahku tidak pernah mendengarkan langsung perkataanku tetapi mereka begitu setia mengikuti sunnahku, mereka tidak pernah bersua denganku tetapi mereka begitu mencintaiku.” Lihatlah jangankan kepada sahabat-sahabatnya, bahkan kepada seluruh ummatnya yang mungkin tidak sempat dijumpainya Rasulullah begitu memberi perhatian, hingga pada akhir hayatnya pun pesan terakhir yang terdengar adalah, “Ummati … Ummati“
Pantaslah kiranya jika Rasulullah Muhammad SAW menjadi orang yang paling dicintai dan paling banyak disebut namanya oleh manusia sepanjang zaman, termasuk kita kan. So’ beri saja perhatian yang tulus kepada teman – temanmu dan lihat apa yang kemudian terjadi.
2. Be Your Self.
Seperti kata sebuah iklan sabun, dibalik hasratnya untuk menjadi pusat perhatian tersimpan keinginan untuk menjadi diri sendiri. Ya, Be Your Self itu kuncinya. Percayalah, perhatian selalu identik dengan keunikan dan setiap orang sudah punya keunikan masing – masing. Modal keunikan seseorang akan habis kalau mereka terus menjualnya dengan menjiplak gaya hidup orang lain dan akhirnya menjelma menjadi pribadi basi. Coba pikir kenapa turis – turis bule jauh – jauh datang ke negeri kita kalau bukan buat lihat keunikan alam dan budaya kita, kalau budaya kita sama dengan mereka buat apalagi mereka jauh – jauh datang ke Indonesia.
Keunikan inilah yang tidak dimiliki grup – grup musik kita yang lebih doyan meniru gaya pemusik barat idolanya daripada menciptakan gayanya sendiri, pantas mereka tidak pernah bisa go internasional, kalah sama Upin Ipin yang kental sekali melayu Malaysianya tapi terpaksa kita impor karena bagus filmnya bahkan kalah sama kang Asep Sunandar Sunarya (Alm) dengan wayang goleknya yang unik dari Jelekong yang ngetop di luar negeri atau Angklung yang kini telah mendunia karena unik cuman Indonesia yang punya.
Persoalannya bukan terletak pada boleh ngikut atau tidak boleh ngikut, tapi … jangan asal ngikut ! Kamu mesti punya prinsip dong prinsip, lakukan apa yang kamu yakini benar dan jangan lakukan apa yang meragukanmu. "Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. " (QS. Al-Baqarah, 2 : 147).
Rasulullah adalah pribadi yang unik dengan kemuliaan akhlaknya yang tiada tara, diludahi balas mengunjungi, dicaci maki dan dilempari malah membalasnya dengan doa kebaikan. Para sahabat adalah peniru setia Rasulullah, tetapi dengan ketundukannya tetap saja mereka adalah pribadi – pribadi yang unik. Abu Bakar unik dengan keimanannya yang tidak pernah sekalipun mempertanyakan ucapan Rasul digelarilah ia Ash-Shiddieq, Umar unik dengan ketegasannya membedakan mana yang hak dan mana yang batil tersebutlah ia sebagai Al-Faruq, Khalid unik karena kelihaiannya dalam perang, Ali unik karena kecerdasannya, imam 4 mazhab punya keunikannya masing – masing, Hidayat Nur Wahid unik ditawari Volvo malah minta Kijang, Abdullah Gymnastiar unik, Uje unik, Kang Abik dan novel-novel monumentalnya juga unik, Mbak Helvy dan Asma Nadia unik meskipun mereka kakak beradik. Dan dengan keunikan itulah akhirnya mendapat perhatian banyak orang. Tinggal kamu sekarang yang milih apa mau jadi orang unik dengan berpenampilan ganjil hingga nampak seperti ortila, atau jadi pribadi penuh percaya diri yang unik karena di masa remajanya penuh cahaya keshalehan yang mengagumkan, dan bersiaplah kamu kan jadi pusat perhatian.
Mencari perhatian orang tidaklah salah, hanya saja tidak tepat sasaran dan terkadang perhatian yang di dapatpun tidak sebanding dengan pengorbanan yang diberikan, besar pasak daripada tiang, sudah susah – susah ngeluarin kocek buat nraktir makan n’ ngajak jalan – jalan, EH habis manis sepah dibuang. Ya namanya juga perhatian manusia, banyak klisenya, semu dan mudah basi.
Tapi kamu percaya nggak kalau ada satu Dzat yang jika kita mendekatinya sejengkal dia mendekati kita sehasta, jika kita mendekatinya sehasta, dia mendekati kita sedepa, selangkah kita merapat padanya seribu langkah dia merapat pada kita, kita menyambutnya dengan berjalan dia menjemput kita dengan berlari, dosa kita setinggi gunung kepadanya, ampunannya seluas samudera bagi kita. Dialah Allah, satu – satunya Dzat yang pantas kita cari perhatiannya, karena Allah adalah pemilik alam semesta, Allah lah yang memegang nasib setiap makhluk-Nya, Hidup-mati bahagia-celaka adalah ketentuan-Nya, tak ada satu makhlukpun jua yang mampu melawan kehendak-Nya.
Sejago-jagonya Namrud koit oleh seekor nyamuk prajurit Allah yang sangat kecil, sehebat-hebatnya Fir’aun teu walakaya ditenggelamkan Allah dilaut merah, sekaya-kayanya Qarun pasrah dibenamkan Allah beserta seluruh harta melimpahnya ke dalam bumi. Apa jadinya jika kita mendapatkan perhatian-Nya " Jika mencintai seorang hamba, Allah ta’ala memanggil jibril dan memberitahu sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia, lalu jibrilpun mencintainya. Lalu Jibril menyeru kepada para penduduk langit :" Sesunggguhnya Allah mencintai fulan maka cintailah ia ", lalu merekapun mencintainya. Kemudian diletakkan baginya penerimaan di bumi. " (HR. Bukhari)
Hal apa lagi yang bisa lebih hebat dari sekedar mendapatkan perhatian-Nya kemudian diangkat menjadi kekasih Allah, dengan menjadi Kekasih Allah seluruh makhluk langit dan bumi akan mencintai dan melindungi kita dan tak ada sesuatupun yang perlu kita khawatirkan karena Allah senantiasa beserta kita, dan ini sudah cukup dibanding apapun yang ada di dunia. Suatu hari Rasul bersabda, " Wahai anak, saya hendak mengajarimu beberapa kalimat, ‘Jagalah Allah niscaya Allah menjagamu, jagalah Allah niscaya engkau mendapati-Nya bersamamu, jika engkau meminta mintalah kepada Allah, jika engkau minta tolong, minta tolonglah kepada Allah. Ketahuilah bahwasanya, jika umat manusia bersatu untuk memberimu manfaat dengan sesuatu, mereka tidak dapat melakukannya kecuali dengan sesuatu yang Allah telah tetapkan bagimu, dan jika mereka bersatu untuk mencelakakanmu dengan sesuatu, mereka tidak dapat melakukannya kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah mengering (tintanya).” (HR. Tirmidzi).
Dan sebaliknya berhati – hatilah, jika kita membuatnya murka maka seluruh jagatpun akan membenci dan mengacuhkan kita bahkan tanah kuburpun enggan menerima jasad kita. Itulah Dzat Allah Azza Wajalla yang kekal dan kuasa. Dan kunci untuk mendapatkan cintanya adalah dengan kita mencintai Allah melebihi apapun jua bahkan harta dan nyawa kita, melakukan apapun yang disukai-Nya dan menjauhi segala yang dibenci-Nya, termasuk hal yang paling dibenci-Nya adalah saat kita menduakan-Nya, ada pihak lain yang lebih ingin kita curi perhatiannya daripada Allah. Itulah dosa syirik yang tidak mungkin diampuni. Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS. At-Taubah, 9 : 24)
Percaya deh nggak ada yang lebih menyakitkan buat para pencari perhatian, melainkan manakala dia wara-wiri kesana kemari nggak ada orang yang menyapanya atau sekedar menghampiri, dan percayalah cepat atau lambat hal itu pasti terjadi. Hidup manalagi yang lebih stress selain orang yang menuntut orang lain untuk selalu memperhatikannya. Jadi kalau mau untung, sudah saatnya ganti rumus dong, kalau kamu sampai sekarang masih pada suka CaperO, mulai sekarang ganti jadi CaperA alias Cari Perhatian Allah. Ya! Wake Up Guys!
Hangat Memeluk Islam
Blog tempat belajar islam dan berbagi pemahaman dan pengalaman dalam kehangatan memeluk islam.
Jumat, 01 Agustus 2014
Rabu, 02 Juli 2014
Bila Rasulullah Bertamu ke Rumah Kita...
Bayangkan apabila Rasulullah SAW
Dengan seizin Allah
Tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita
Beliau datang dengan tersenyum dan muka bersih
Di muka pintu rumah kita
Apa yang akan kita lakukan ??
Mestinya kita akan sangat berbahagia
Memeluk erat dan lantas mempersilahkan beliau masuk ke ruang tamu
kita
Kemudian kita tentunya akan meminta dengan sangat
Agar Rasulullah SAW sudi menginap beberapa hari di rumah kita
Beliau tentu tersenyum …
Tapi barangkali kita meminta pula Rasulullah
menunggu sebentar didepan rumah kita
Karena kita teringat akan lukisan wanita setengah telanjang yang
kita pajang di ruang tengah kita
Sehingga kita terpaksa memindahkan kebelakang dengan tergesa
Dan berangkali kita akan memindahkan lafal Allah dan Muhammad di
ruang samping kita
Kemudian meletakkannya di ruang tamu
Beliau tentu tersenyum …
Bagaimana bila kemudian Rasulullah bersedia menginap di rumah kita
Barangkali kita teringat bahwa anak kta lebih hafal lagu-lagu barat
Daripada sholawat kepada Rasulullah SAW
Barangkali kita menjadi malu
Bahwa anak-anak kita tidak mengetahui sedikitpun sejarah Rasul
Karena kita lalai dan lupa mengajarkannya
Beliau tentu tersenyum …
Barangkali kita menjadi malu
Bahwa kita tidak mengetahui satupun nama keluarga Rasul dan
sahabatnya
Tetapi hapal diluar kepala anggota Spice girl, F4, atau bahkan
Extravaganza
Barangkali kita terpaksa harus menyulap satu kamar mandi menjadi
ruang sholat
Barangkali kita teringat bahwa perempuan dirumah kita
Tidak memiliki koleksi pakaian yang pantas untuk berhadapan kepada
Rasul
Beliau tentu tersenyum …
Barangkali kita menjadi malu
Karena pada saat maghrib keluarga kita malah sibuk didepan TV
Barangkali kita menjadi malu
Karena kita menghabiskan hampir seluruh waktu kita
Untuk mencari kesenangan duniawi
Barangkali kita menjadi malu
Karena keluarga kita tidak pernah membaca Al-Qur’an
Barangkali kita menjadi malu
Karena kita tidak mengenal baik tetangga-tetangga kita
Beliau tentu tersenyum …
Dan barangkali kita menjadi malu
Jika Rasulullah menanyakan kepada kita
Siapa nama tukang sampah yang setiap hari lewat didepan rumah kita
Barangkali kita menjadi malu
Jika Rasulullah bertanya tentang nama dan alamat penjaga masjid di
kampong kita
Betapa senyum beliau masih ada disitu …
Bayangkan apabila Rasul tiba-tiba muncul didepan rumah kita
Apa yang akanjita lakukan?
Masihkah kita memeluk junjungan kita dan mempersilahkan Beliau
masuk dan menginap di rumah kita ?
Ataukah akhirnya dengan berat hati kita akan menolak Beliau
berkunjung di rumah kita, karena hal itu akan sangat membuat kita repot dan
malu
Maafkan kami ya Rasulallah …
Masihkah Beliau tersenyum dengan keadaan kita saat ini?
Mungkin senyum pilu,
senyum sedih dan getir …
(Anonymous)
Jiwa di Persimpangan
Wahai engkau yang berdiri di persimpangan
Segeralah memilih jalan
Agar engkau cepat sampai tujuan
Janganlah engkau hanya berdiri terdiam
Terpaku di persimpangan
Bergelut dengan ketidak pastian
Tak tahu arah tujuan
Bermain – main dalam keraguan
Mengutak – atik aturan Tuhan
Kau campurkan kebatilan dengan kebenaran
Kau bungkus kebusukan dengan kemanisan
Kau manja kepada Tuhan dengan menggelar kemunafikan
Wahai engkau yang berdiri di persimpangan
Segeralah memilih jalan
Jika engkau tidak segera memilih jalan
Kapan engkau akan sampai ke tujuan ?
(Fee, jelang Ramadhan)
Selasa, 01 Juli 2014
Kamu Yang Mudah Silau Dengan Kebaikan
Betapa bangganya jika kita punya teman yang
baik hati, murah senyum suka nolong lagi. Ibarat semut kitapun akan berkumpul
disekeliling teman yang bak gula tersebut, kita akan membanggakannya,
mengasihinya, membelanya bahkan menaruh kesetiaan padanya. Jika pada teman yang
manis saja kita begitu mencintainya, tidakkah pula pada Rasul kita yang amat
mulia?
Tidakkah kita ingat kisah seorang pengemis
yahudi buta di sudut pasar Madinah Al-Munawarah, kepada setiap orang yang lewat
dia selalu melontarkan kalimat yang mejelek-jelekkan Muhammad, tapi apa yag
dilakukan Rasul kita? Setiap pagi Rasulullah saw mendatanginya dengan membawa makanan, dan
tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah saw menyuapi makanan yang dibawanya kepada
pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang
yang bernama Muhammad.
Sampai suatu ketika Abu Bakar yang baru
diangkat menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah saw, berusaha menggantikan
perannya tersebut, Abu Bakar ra. mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan
itu kepada nya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah
sambil berteriak, “siapakah kamu ?”. Abubakar r.a menjawab, “aku orang yang
biasa”. “Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, jawab si
pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang
dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu
menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya
setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri”, pengemis itu
melanjutkan perkataannya.
Abubakar r.a. tidak dapat menahan air
matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang
yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang
mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu
mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah
demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah
memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia
begitu mulia…. Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan
Abubakar r.a.
Kita juga mungkin pernah mendengar kisah
Rasulullah diludahi seorang wanita tua setiap ia lewat di depan rumahnya,
hingga suatu hari ia tak mendapati luncuran ludah itu dan ternyata wanita tua
tersebut sudah beberapa hari terbaring sakit, apa yang dilakukan Rasul kekasih
kita? Ia menjenguknya, takjub dan malu si wanita bertanya, “Wahai Muhammad,
kenapa engkau menjengukku, padahal tiap hari aku meludahimu?”
Nabi menjawab, “Aku yakin, engkau
meludahiku karena engkau belum tahu tentang kebenaranku. Jika engkau
mengetahuinya, aku yakin engkau tak akan lagi melakukannya.”
Mendengar ucapan bijak dari utusan Allah
swt ini, si wanita menangis dadanya sesak, tenggorokannya serasa tersekat,
“Wahai Muhammad mulai saat ini aku bersaksi untuk mengikuti agamamu.” Lantas si
wanita mengikrarkan dua kalimat syahadat.
Kepada orang yang memusuhinya saja demikian
luhur budipekertinya, bagaimana pula pada saudaranya seiman. Saat shalat
berjamaah saja ketika beliau berniat memanjangkan bacaannya, tiba-tiba
terdengar tangisan anak, segera beliau memendekkan shalatnya. Pun demikan pada
binatang, beliau melarang menyembelih dengan pisau tumpul dan tidak membiarkan
binatang lain menyaksikan binatang lainnya disembelih, dan banyak lagi akhlak
mulia Rasulullah saw, hingga tak kan cukup berjilid buku menuliskannya.
Belia, alangkah sedihnya jika kita menghabiskan kehidupan ini hanya untuk
membuntuti manusia - manusia yang dianggap mempesona hanya karena terlihat
cantik dan tampan. Padahal mereka adalah orang-orang yang bisa jadi
menjerumuskan kita pada api neraka. Kesedihan besar manalagi yang bisa menimpa
manusia, kecuali mereka yang mengakui Rasulullah sebagai teladan hidupnya
tetapi di akhirat kelak Rasulullah tidak mengakuinya dan kita tidak pernah
sesaatpun menyaksikan wajahnya yang bercahaya dan mencium aroma kenabiannya.
Ah, sungguh rindu kami padamu Yaa Rasul …”
Maka kesuksesan hidup manalagi yang kamu inginkan yang tidak
dicontohkan oleh Rasulullah saw. Senada dengan pepatah modern yang mengatakan
“Jika engkau ingin menjadi orang besar, maka milikilah seorang pahlawan“. Maka
kini saatnya kita tunjuk satu bintang. Tak ada seorangpun pahlawan yang
sempurna, seorang bintang yang pantas jadi idola, bahagia di dunia bahkan telah
dijamin masuk syurga kecuali Rasulullah Muhammad saw. Maka ikutilah jejaknya,
contoh perilakunya, dan ta’atilah perintahnya. Niscaya kita menyusulnya menjadi
manusia mempesona yang sukses di dunia dan akhirat kelak. Amin !
Kamu Pemuja Ketampanan
Betapa banyak manusia yang begitu terobsesi oleh kecantikan dan
keindahan. Apapun dilakukan untuk mendapatkan tubuh yang indah dan paras yang
alamak cantiknya. Mulai dari diet sampai pelet, aerobik dan operasi plastik,
minum obat tradisional atau bayar konsultan
mahal, ketok sana magic sini, permak sana permak sini. Apapun mau
dilakukan berapapun harganya yang penting dia bisa cantik dan menarik seperti
bintang-bintang televisi yang setiap hari ditongkronginya. Bahkan rupanya kekagumannya tidak hanya
berhenti dengan dibuktikan melaui peniruan terhadap penampilannya saja
melainkan melebar kepada makanan favoritnya, lagu kesukaannya, arsitektur
kamarnya bahkan hampir keseluruhan gaya hidup si cakep ditirunya, sampai-sampai
kecoa di kamar mandinya sampai anjing penjaga rumahnya ikutan beken karenanya,
bener. Itu hanya dari satu artis idola yang punya modal tampang apalagi yang
punya pesona lainnya.
Sedihnya para pemuja ketampanan ini bukan saja dari mereka yang
memang tidak punya pegangan kehidupan dan tidak tahu tauladan dalam
kehidupannya, melainkan mereka yang jika ditanya siapakah idola hidup kamu ?
Dengan sigap dia menjawab Rasulullah Muhammad saw.
Tidakkah dia mengetahui bahwa Rasulullah dikagumi sebagai nabi
bukan karena akhlaknya saja yang tiada bandingnya, tapi juga karena
penampilannya yang begitu mempesona. Jabir bin Samrah pernah memberikan
kesaksian, “Aku pernah melihat Nabi pada suatu malam idhhiyan (malam terang
benderang, rembulan bersinar dan tak ada awan). Aku memandang beliau dan
memandang bulan secara bergantian. Sungguh beliau lebih indah daripada rembulan
dalam pandanganku.” (HR. Ad-Darimi dan Al-Baihaqi)
Abu Hurairah juga berkata, “Aku tak melihat sesuatu yang lebih
bagus dari Rasulullah. Seakan-akan sang mentari merambah di wajahnya …” (HR.
Tirmidzi dan Al-Baihaqi).
Asy-Syaikani meriwayatkan dari Al-Barra, ia berkata, “Rasulullah
SAW mempunyai bahu yang bidang. Rambut beliau mencapai cuping telinga. Sungguh
aku tak melihat sesuatu yang lebih bagus dari beliau.” Bentuk wajahnya
digambarkan, “Bahkan seperti mentari dan rembulan dengan bentuknya yang bulat.”
Tubuhnya pun ideal, “Rasulullah adalah orang yang paling bagus wajahnya, paling
baik ciptaannya, tidak terlalu tinggi dan tidak pula pendek.”
Dalam riwayat muslim disebutkan, “ … Kulitnya putih bersih dan
wajahnya bersinar.”
Mahrasy Al Ka’bi, berkata, “Pada suatu malam nabi melakukan
umrah dari Ji’ranah, lalu aku melihat punggungnya, seakan-akan beliau adalah
leburan perak.”
Hindun binti Abu Halah menguraikan sifat Rasulullah dengan panjang
lebar, “Badan Rasulullah besar perkasa, wajahnya berkilau laksana pijar
rembulan di malam purnama, besar ukuran kepalanya, rambutnya berombak. Warna
kulitnya putih berseri, lebar dahinya, lebat alisnya serta panjang, tapi
pangkal keduanya tidak sampai bertemu. Di antara keduanya ada jarak berupa
lekukan-lekukan yang seakan mengusir kesan marah. Mancung hidungnya, seakan
disana ada sinarnya. Jenggotnya lebat dan matanya hitam. Kulit pipinya halus.
Mulutnya lebar. Giginya putih mengkilat dan agak renggang. Rambutnya lembut.
Leher jenjang dengan postur tubuh yang kekar dan gempal. Perut dan dada rata.
Dadanya bidang, begitu pula bahunya. Lengannya panjang. Telapak tangan dan
kakinya lebar serta tebal. Jari-jarinya panjang. Lekukan telapak kakinya
sedang. Jalannya cepat sekali, seakan melintasi jalan menurun. Apabila menoleh,
semua anggota badannya ikut bergerak. Ia lebih banyak memandang ke tanah
daripada memandang langit …”
Memandangnya saja begitu mengagumkan apalagi jika berdekatan dan
merasakan sentuhannya. Ahmad meriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqash. Ia
berkata, “Aku sedang sakit di Makkah. Lalu Rasulullah masuk ke rumahku untuk
menjenguk. Beliau meletakkan tangan di kening lalu diusapkannya ke wajah, dada
dan perutku. Masih dapat kurasakan elusan dingin tangan beliau di dalam kalbuku
walau sudah berlalu satu jam lamanya.”
Asy Syaikani meriwayatkan dari Anas, ia berkata, “Aku belum
pernah menyentuh kain beludru dan sutra yang lebih lembut dari telapak tangan
Rasulullah. Dan aku belum pernah mencium bau minyak wangi dan anbar (jenis
minyak wangi) yang lebih harum dari aroma Rasulullah.“
Sungguh penampilan Rasulullah adalah penampilan yang ideal dan
proporsional, bahkan andaikata kita melihat Rasulullah secara langsung, Sang
Lelaki, Miss Universe, Putri Indonesia di jamin tak akan kebagian tempat di
hati kita. Dari karisma penampilan fisiknya saja orang bisa begitu terpesona
dan meyakini bahwa dialah nabi terakhir yang diturunkan untuk seluruh manusia
sebagai tauladan hidup baginya.
Abdullah bin Salam berkata, “Ketika Nabi datang pertama kali di
Madinah, aku mendekatinya untuk melihat. Setelah wajahnya dapat kulihat dengan
jelas, aku langsung tahu, wajah itu bukan tipe pembohong.“ Abdullah bin Rawahah
menjelaskan, “Meski tidak ada ayat-ayat yang menjelaskannya, niscaya hanya
dengan pandangannya saja sudah
menjelaskan kabar kenabiannya.”
Kamu Yang Pengen Kaya Raya
Kebanyakan orang emang menilai kesuksesan seseorang dari kemegahan
hidupnya, sehingga jangan heran kalau sepanjang hidupnya dari pagi sampai larut
malam, mereka kerahkan seluruh pikiran, tenaga dan waktunya untuk mengumpulkan
kekayaan. Hei ! Jangan mengira bahwa Rasul kita adalah orang yang miskin,
beliau hanyalah orang kaya raya yang zuhud (tidak terikat hatinya dengan
dunia). Bayangkan! Allah telah menetapkan seperlima harta rampasan perang untuk
beliau. Seperlima harta rampasan perang Hunain saja mencapai 8000 ekor domba
(sok tah itung berapa harga sebiji domba sekarang), 4800 ekor unta (tanya Pak
Haji berapa duit buat membelinya), 8000 uqiyah (sekitar 30 gram) perak (itung
pake kurs sekarang). Itu baru dari satu perang aja man, belum lagi dari perang
Khaibar yang terkenal kaya raya, Quraizhah, bani Nadhir, dan puluhan medan
perang fi sabilillah lainnya. Bayangkan! Seperlima dari semuanya untuk Rasul,
tajir nggak tuh, konglomerat mana yang memiliki harta demikian dahsyatnya. Tapi
jangan keder dulu...
Kamu baca juga dong, apa yang dicontohkan Rasul dengan kekayaannya
itu ? Simaklah penuturan Ahmad yang meriwayatkan dari Anas, Ia berkata, “Ada
seorang lelaki datang kepada beliau lalu
meminta untuk memberikan sekumpulan domba yang sangat banyak jumlahnya yang
memenuhi dua bukit dari domba – domba shadaqah. Orang itu kembali kepada
kaumnya lalu berkata kepada mereka ‘ Wahai kaumku, masuklah islam !
Sesungguhnya Muhammad memberi suatu pemberian dan tidak takut miskin.“
Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah R.A, ia berkata, “Tidak
pernah sekalipun Rasulullah dimintai sesuatu lalu menjawab : Tidak … “.
bahkan Jibril pernah berkata, “Bagi Rasulullah SAW kedermawanan lebih baik
dari angin yang sedang berhembus “.
Mengagumkannya ketika beliau meninggal, tidak ada harta yang
diwariskan kepada keluarganya. Beliau hanya mengenakan pakaian dari bahan yang
kasar, seringkali kelaparan sepanjang hari. Apabila ada harta di rumah dan belum dibagikan kepada orang, beliau
merasa ketakutan. Berlombalah jadi orang kaya, kemudian serahkan semuanya untuk
Allah dan Rasulnya. Inilah dia teladan kita, jangan mau kaya kalau tak
mengikuti perilakunya.
Kamu Yang Gila Kecerdasan
Ketahuilah bahwa pemikiran yang cemerlang adalah salah satu dari
empat sifat yang pasti dimiliki seorang rasul. Tanpa faktor ini seorang rasul
yang membawa tugas risalah tidak akan mampu meyakinkan kebenaran dalam
risalahnya dan mengajak oang memasuki agamanya. Untuk itu saksikanlah saat
Rasulullah dipilih sebagai penengah kabilah – kabilah yang berseteru bahkan
hampir menumpahkan darah karena saling berebut untuk mendapatkan kemuliaan
memindahkan Hajar Aswad saat peristiwa renovasi Ka’Bah. Maka dengan kecemerlangan
berpikirnya Rasul meminta sehelai selendang, lalu beliau meletakkan Hajar Aswad
tepat ditengah – tengah selendang, lalu meminta pemuka – pemuka kabilah yang
berselisih untuk memegang ujung – ujung selendang, lalu memerintahkan mereka
secara bersama – sama mengangkatnya. Setelah mendekati tempatnya, beliau
mengambil Hajar Aswad dan meletakkannya di tempat semula. Ini merupakan cara
pemecahan yang sangat jitu dan diridhai semua orang.
Atau perhatikan kecerdasannya dalam memberikan nasihat agama kepada
seorang pemuda yang datang kepadanya sambil berkata, “Wahai Rasulullah,
izinkanlah aku berbuat zina.“ Orang- orang yang ada disitu langsung merubungnya
karena marah, kita juga pasti senewen kalau ada disana. Mereka membentaknya dan
berkata, “Siapakah dia ?”. Lalu pemuda itu disuruh mendekat kepada Nabi saw.
Dan Rasul kita yang hebat ini kemudian bersabda, “Apakah kamu suka bila hal itu
dilakukan pada ibumu?” ; “Demi Allah tidak. Biarlah Allah menjadikan diriku
bagai tebusan bagimu,” jawab pemuda itu. “Semua orangpun tak suka hal itu
terjadi pada ibunya.” Beliau bersabda lagi, “Apakah kamu suka hal itu terjadi
pada putrimu atau saudara perempuanmu atau bibimu ?” Pemuda itupun menjawab
semuanya dengan “Demi Allah tidak !” Lalu sambil meletakkan tangan pada pemuda
itu beliau bersabda, “Ya Allah ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan
jagalah kemaluannya.” Sesudah itu pemuda tersebut tidak berani menoleh atau
menyeleweng kepada sesuatupun yang diharamkan Allah dan rasul-Nya.
Jika sukses dilihat dari kecerdasan. Berusahalah mengasah
kecerdasan dan melahirkan kebijaksanaan seperti halnya Rasul.
Langganan:
Postingan (Atom)